Dari berbagai referensi tentang origami, sekurang-kurangnya ada tiga manfaat praktis belajar seni melipat kertas (origami) yaitu, mengasah imajinasi dan kreatifitas, manfaat origami sebagai terapi penyembuhan, dan origami di masa kini sebagai bisnis industri kreatif. Sebagian orang terlalu rendah menanggapi origami sebagai pelajaran anak TK.
Padahal, origami lebih dari sekedar yang sanggup dipikirkan dalam kepala orang dewasa dan anak-anak. Barangkali, origami tidak setenar games online Pokemon Go. Tetapi origami adalah seni universal yang menjangkau seluruh dunia. Sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Kini, origami semakin digemari dan mulai dikemas dalam program acara-acara tv.
Lalu, apa itu origami? Secara sederhana origami dipahami sebagai seni melipat kertas. Tokoh fundamental origami adalah Akira Yoshizawa dan Robert J. Lang serta banyak lagi lainnya.
Adapun, manfaat belajar origami bagi anak-anak usia 3-12 tahun untuk pengembangan imajinasi dan mengasah kreatifitas. Sedangkan manfaat nyata origami bagi orang dewasa untuk terapi kecanduan terhadap games online dan penyembuhan stroke ringan dan depresi.
Istimewanya origami, meski origami hadir sehari-hari dan sering muncul di manapun, termasuk dilayar kaca televisi. Masih banyak yang awam dan asing dengan origami. Di bidang pemerintahan sekalipun, baru-baru ini origami berbentuk burung merpati berwarna kuning emas digunakan sebagai kampanye untuk pengampunan pajak (tax amnesti).
Kemudian dalam terapan yang lebih tinggi. Hasil Manfaat Origami untuk kehidupan diterapkan dalam bidang sains yang kemudian diaplikasikan kedalam berbagai bentuk seperti konsep sepeda lipat, kursi roda lipat, kano lipat, laptop dilipat, dan satelit luar angkasa yang dilipat.
Seni origami sudah berusia ratusan tahun. Pendek kata, segala sesuatu yang dilipat hakikatnya meniru konsep origami.
Itu sebabnya, seni origami bisa bertahan ratusan tahun karena dalam keseharian ia dibutuhkan bagi manusia.
Baca juga:
Maula Mazin dan Komunitas Armi Origami
Komentar