Barangkali, menyusuri Pantai Timur Sumatera Utara menuju Istana Lima Laras adalah pekerjaan yang sangat mengasyikkan. Tetapi, lantaran Istana Lima Laras kurang populer dibandingkan dengan Istana Serdang, Istana Maimun, Istana Langkat, Istana Siak dan istana-istana kerajaan Melayu lainnya.
Maka, harus bolak-balik bertanya dan mencari informasi, apa dan bagaimana cara termudah menuju Istana Lima Laras.
Ternyata, pemberitaan yang menyebutkan sulitnya akses menuju Istana Lima Laras yang berada di Tanjung Tiram Batu Bara, Sumatera Utara adalah salah kaprah. Selain melalui pesisir Timur Pantai Sumatera. Ada sejumlah alternatif mudah menuju Istana Lima Laras antara lain:
- Pertama, Dari Kota Medan jika menggunakan kendaraan pribadi. Kita akan melewati Kota Lima Puluh—Labuhan Ruku—Sungai Bejangkar—Batu Bara— Tanjung Tiram. Adapun jarak tempuh antara Medan menuju Tanjung Tiram sekitar 4 jam, kurang 136 KM.
- Kedua, Jika memilih rute dari Pesisir Timur Sumatera Utara. Maka akan melewati sejumlah Kawasan Pantai. Mulai dari Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang—Pantai Labu (Kuala Namu)—Pantai Bali Lestari—Pantai Cermin—Pantai Cemara Kembar (dahulu belum dikenal)—Pantai Romantis (Pantai Tengah)—Pantai Nipah Mangrove—Teluk Mengkudu—Tanjung Beringin—Kuala Tanjung—Tanjung Tiram. (Lihat Video Pantai Cemara Kembar dan Kuala Namu Sebelum dan Sesudah + Peta Citra Satelit Pantai Timur Sumatera).
Baca juga:
Pantai Cemara Kembar di Perbaungan
Pantai Bali Lestari, Perbaungan
- Ketiga, Apabila naik kendaraan umum seperti bus dan KUPJ (Koperasi Umum Pinggir Jalan). KUPJ adalah nama kendaraan umum sejenis minibus Jumbo. Kemudian ada juga sejumlah bus dari Terminal Amplas (baca: Hati-hati “Harta Benda Bisa Terampas” di Terminal Amplas).
Bus-bus tersebut bus Sartika-Tanjung Tiram (langsung Medan ke Tanjung Tiram). Kalau dari Kisaran Merpati Tour jurusan Sei Bejangkar-Batu Bara. Turun di Lima Laras, lalu naik RBT (rakyat banting tulang) sejenis ojeg. Selain ojeg naik beca (becak) juga bisa.
- Keempat, apabila naik kereta api ekonomi “Lancang Kuning” jurusan Medan-Tanjung Balai, turun saja di Sei Bejangkar. Kemudian lanjut dengan angkutan menuju desa atau kampung Lima Laras.
Ironisnya, jangankan orang dari luar daerah Medan dan Sumatera Utara pada umumnya. Mereka yang berasal dari penduduk tempatan (warga sekitar) saja tidak banyak tau-menau perihal keberadaan Istana Lima Laras yang sudah berusia 103 tahun.
Sebab, pada umumnya mereka menyebut Istana Lima Laras dengan sebutan rumah datuk atau rumah raja, bukan istana.
Baca juga: Istana Lima Laras, Tanjung Tiram, Batu Bara
Komentar