Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba, sebuah pulau dalam pulau yang terpisah dari daratan Sumatera. Kekayaan obyek wisata di Pulau Samosir tidak hanya pada panorama Danau Toba dan gunung di sekitarnya, tapi juga obyek wisata budaya. Ada beberapa desa yang masih mempertahankan tradisi leluhur sehingga tempat ini bagai Permata di tengah Danau Toba.
Desa Ambarita yang berada di Pulau Samosir menjadi satu tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi, karena terdapat situs peninggalan sejarah di masa Raja Sidabutar yang dipercaya menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di pulau tersebut. Makam Raja Sidabutar, yang berusia 450 tahun dan rumah adat Batak yang masih terpelihara hingga sekarang.
Sigale-Gale artinya lemah gemulai adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat suku Batak di Samosir, sigale-gale sendiri merupakan sebuah boneka kayu berbentuk manusia yang digerakan serta menari dengan diiringi oleh musik tradisional. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara adat, acara budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik pulau Samosir.
Baca juga:
Sejarah Makam Raja Sidabutar
Museum Rumah Adat Batak
Menara Pandang Tele, Menikmati Panorama Danau Toba dari Ketinggian
Tidak hanya itu, kita juga dapat melihat kekayaan budaya masyarakat Huta Siallagan, Batu Kursi Raja Siallagan “Stone Chair Of King Siallagan”. Melihat bebatuan yang dibentuk dan menjadi kursi raja, kursi persidangan dan batu eksekusi di zaman kerajaan Siallagan.
Suasana berbeda saat mengunjungi Pulau Samosir adalah perkampungan yang masih kental dengan budaya. Khususnya pada bangunan pekuburan yang megah dan besar dan rumah bolon (Rumah-rumah panggung beratap melengkung mirip perahu) di sepanjang jalan menuju Pangururan.
Di pulau Samosir terdapat juga dua lokasi danau kecil sebagai tujuan wisata, yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang mendapat julukan “Danau diatas Danau”, dan di kecamatan Pangururan kita dapat melihat gunung Pusuk Buhit yang dipercaya sebagai asal muasal suku Batak.
Perjalanan memutari Danau Toba dari Tomok-Pulau Samosir ke Pangururan dan Tele, kita akan melihat keajaiban-keajaiban dan panorama dari sudut berbeda dari Danau Toba. Bagai permata di tengah danau dan lukisan alam terindah maha karya Tuhan sang pencipta.
Toba bukan untuk dieksploitasi, tetapi dijaga! karena di sana mahakarya bumi berdiri.
Komentar