Masa depan film porno dan konten dewasa 18+ kelihatannya akan semakin berkembang seiring hadirnya teknologi virtual reality 3 dimensi. VR box 3D bukan merk smartphones melainkan kacamata 3 dimensi yang terkoneksi dengan smartphones berbasis 4G LTE (long term evolution).
Koneksi jaringan 4G LTE memiliki keunggulan dalam kecepatan akses data internet untuk banyak hal (multitasking) seperti bermain games, menonton film, mendengarkan musik, hiburan, dan kebutuhan yang bermanfaat. Siapa sangka kacamata 3D virtual reality yang tadinya untuk kebutuhan sarana hiburan malah digunakan untuk penyebaran pornografi melalui film porno 3 dimensi.
Dalam konteks ini, apakah teknologi bisa disalahkan? Apakah efek positif dan efek negatif dari VR 3D sudah dikaji? Dan upaya apa yang harus dilakukan agar pornografi benar-benar mati di muka bumi!
Virtual reality box dengan desain ringan dan mudah dibawa ke mana-mana membuat pengalaman baru dan seru untuk menonton film atau bermain game-game virtual reality dengan lebih nyata seolah-olah berada di dalam game tersebut, dan games playstation mungkin akan tergeser.
3D VR sangat support untuk Smartphone Android atau IOS System dengan lebar layar 3,5″ – 5,6″. Dilengkapi lensa (glasses), spons nyaman dan tali pengikat elastis yang dapat disesuaikan penggunaanya sehingga nyaman digunakan.
Mengenai VR box 3D, CEO Facebook Mark Zuckerberg saat diwawancara oleh media Jerman Mathias Döpfner, Mark Zuckerberg menjelaskan sambil tersenyum mengatakan, “apa yang ada dalam kacamata VR tidak menggambarkan keseluruhan. Saya pikir orang cenderung terlalu khawatir tentang setiap teknologi baru.
Kritikus khawatir jika kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk media baru atau teknologi VR, dan bukannya berbicara satu sama lain.
Baca juga: Fitur Foto 360° Facebook
Manusia secara fundamental adalah makhluk sosial. Jadi saya pikir pada kenyataannya, jika teknologi tidak benar-benar membantu kita secara sosial untuk lebih saling memahami, maka teknologi tidak akan berhasil dan akan ditinggalkan. VR ini kira-kira seperti membaca buku.
Saya yakin orang akan mengatakan ‘mengapa Anda harus membaca ketika Anda bisa berbicara dengan orang lain?’ Titik. Membaca adalah melibatkan diri secara mendalam dalam perspektif seseorang. Begitu virtual reality yang akan berkembang dalam satu dekade ke depan.”
Apa yang disampaikan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg adalah sangat baik, jika saja VR box tersebut diperuntukkan untuk hal-hal positif. Tetapi, perlu diingat imajinasi manusia tidak pernah berhenti memikirkan yang belum terpikirkan, menciptakan yang belum terciptakan.
Momentum inilah yang digunakan produsen film porno untuk memproduksi film XXX konten dewasa 18+ dengan kualitas VR 3D yang diperuntukkan untuk laki-laki dan perempuan.
Apakah ini masa depan yang kita inginkan? Ketika dua orang bersentuhan di dunia virtual tetapi tidak berbicara di dunia realitas.
Komentar