Lokasi PRSU sekarang, dahulu dikenal dengan Tapian Daya atau Medan Fair, istilah Medan Fair dipakai untuk menyebut event-event acara budaya, ajang balap sepeda motor, perlombaan atraktif muda-mudi dan lain sebagainya yang diselenggarakan di Medan Fair. Letak Medan Fair berada di Jalan Gatot Subroto, depan Pajak Petisah dan Jalan Nibung Raya.
Medan Fair bersebelahan dengan Taman Ria Medan. kini Medan Fair menjadi Mall Carrefour. Uniknya, Carrefour juga disebut Plaza Medan Fair. Memang, secara tidak langsung bangunan Carrefour berdiri di atas bangunan bekas Medan Fair.
Acara Medan Fair berpindah ke Tapian Daya dan berganti nama menjadi PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara) sebagaimana yang kita kenal sekarang. Sejak tahun 1990-an sudah banyak acara yang berlangsung di PRSU.
Adapun tentang TAPIAN DAYA adalah akronim dari Taman Impian Kebudayaan Sumatera Utara. Diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Marah Halim Harahap (31 Maret 1967-12 Juni 1978).
Prakarsa pendirian Tapian Daya digagas oleh sejumlah jurnalis dan seniman antara lain: Alm. Burhan Piliang, alm. Zakaria M Passe, alm. Rusli A Malem, Zaidan BS. Gagasan ini kemudian dibawa ke hadapan Marah Halim Harahap selaku Gubernur Sumut waktu itu.
Lalu ide ini kemudian dikembangkan oleh seorang pengusaha alm. Ahmad Syarif (Amat Bacang) sehingga terwujudlah Tapian Daya.
Tapian Daya sedari awal diperuntukkan sebagai pusat kesenian dan panggung teater, auditorium, gedung bioskop, ruang tari, ruang teater, ruang senirupa, studio film mini, wisma seni dan bangunan perkantoran.
Dahulu panggung teaternya masih ada, sekarang sudah tidak nampak lagi bekasnya. Selain itu, terdapat sarana ruang terbuka hijau cukup lebar yang berfungsi sebagai tempat rekreasi dan sarana bermain.
Tapian Daya yang dulu identik dengan gedung dan pusat berkesenian di Sumatera Utara. Perlahan mulai berubah dan tergerus oleh waktu, situasi, dan dinamika Kota Medan yang rentan terhadap perubahan zaman.
Perubahan terjadi lagi, areal Tapian Daya dikelola oleh BP7 yang pada masa itu dipakai untuk pusat penataran P4. Kemudian BP7 tidak lagi berfungsi dan Tapian Daya dikelola oleh Yayasan Pekan Raya Sumatera Utara sebagai ajang pekan raya yang berlangsung sekali dalam setahun hingga kini.
Khusus PRSU 2016 diselenggarakan oleh IMC (Inspirasi Media Communication) dengan konsep “Prestise, Reborn, Spirit, dan Update.”
PRSU Medan 2016 akan berlangsung selama satu bulan mulai dari Hari Jumat 18 Maret 2016 sampai dengan Hari Senin 18 April 2016. Harga tiket PRSU Medan Rp. 15.000 (Senin-Kamis), Rp. 20.000 (Jum’at-Minggu). Panitia PRSU 2016 menyediakan PRSU Card seharga Rp. 125.000 berlaku selama satu bulan. Jadi, tidak perlu bolak-balik beli tiket. PRSU card dapat dibeli di gerai Indomaret.
Pekan Raya Sumatera Utara Medan 2016 berlangsung di Jalan Gatot Subroto yang dahulu dikenal dengan Tapian Daya. Kesimpang-siuran pemahaman terjadi, ketika manakala orang Medan menyebut PRSU Medan dengan istilah Medan Fair. Istilah tersebut tidak keliru, juga tidak sepenuhnya benar.
Konsep Medan Fair adalah pesta rakyat. Tidak ada retribusi apapun, baik bagi yang datang maupun yang berpartisipasi sebagai bagian dari acara.
Selain tempat penyelenggaraan Pekan Raya Sumatera Utara 2016. Kini di Tapian Daya sudah berdiri gedung baru sebagai Pusat Promosi Dagang Usaha Kecil Menengah. Tentu saja hal ini perlu disambut baik mengingat Sumatera Utara akan memasuki MEA (masyarakat ekonomi Asean) dan ini prospek sekali untuk UKM.
Pada hari-hari biasa di luar event PRSU Medan. Sarana terbuka hijau dan bangunan perkantoran di areal Tapian Daya dapat dijadikan sebagai tempat pembuatan video klip, atau syuting film oleh kreator-kreator video Medan dan komunitas film Medan.
Hal ini tentu sangat membantu sekali dalam berkreasi dan berkesenian. Dengan demikian Tapian Daya berfungsi sebagaimana mestinya.
Pembuatan video ini berlokasi di Tapian Daya Medan.
Behind The Scenes “The Hitman”
Baca juga:
PRSU Medan 2017 Perhelatan Akbar Seni dan Budaya Sumatera Utara
Komentar