Guna mengembangkan perekonomian di wilayah Sumatera, khususnya Medan dan sekitarnya. Pemerintah terus berupaya menyediakan infratrukstur antara lain, Bandara Internasional Kualanamu dan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Jalan tol sepanjang 54.8 km ini, menghubungkan jalan tol yang sudah ada saat ini, yaitu: Belawan, Medan, Tanjung Morawa atau Belmera menuju Bandara Kualanamu dan kota Tebing Tinggi.
Setelah melalui proses yang dilakukan oleh badan pengatur jalan tol atau BPJT, konsorsium BUMN yang terdiri dari:
- PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
- PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
- PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
- PT. Hutama Karya.
Dinyatakan sebagai pemenang tender.

Trace Jalan Tol Kualanamu-Tebing Tinggi. /Dok. Wikipedia.org
Proyek jalan tol ini terbagi menjadi 7 paket, yaitu:
- Paket 1, Tanjung Morawa-Parbarakan sepanjang 10.7 KM.
- Paket 2, Parbarakan-Kualanamu sepanjang 7 KM.
- Paket 3, Parbarakan-Lubuk Pakam sepanjang 4.9 KM.
- Paket 4, Lubuk Pakam-Perbaungan sepanjang 12.4 KM.
- Paket 5, Perbaungan-Teluk Mengkudu sepanjang 9.6 KM.
- Paket 6, Teluk Mengku-Sei Rampah sepanjang 7.8 KM.
- Paket 7, Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 9.3 KM.
Paket 1 dan 2 sepanjang 17.8 KM dibangun oleh pemerintah.

Pintu Tol Parbarakan, Kualanamu. /Dok. SeMedan.com
Sementara paket Parbarakan-Tebing Tinggi, sepanjang 43.9 KM dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium dengan komposisi saham, dari Jasa marga sebesar 55% Waskita karya 15%, Pembangunan Perumahan 15% dan PT. hutama karya sebesar 15%. Paket Parbarakan-Tebing Tinggi ini, membutuhkan investasi sebesar 4.07 trilyun rupiah yang dibiayai oleh Equity Konsorsium dengan porsi 30% dan 70%nya dibiayai dari kredit sindikasi perbankan.
Pada paket ini, Pembebasan tanah seluas 445.03 Hektar dilakukan oleh pemerintah.
Jalan tol ini memiliki lajur utama 2×2 lajur dengan lebar 3.6 meter menggunakan Rigid Pavement, sementara bahu jalan dalam memiliki lebar 1.5 meter dan bahu jalan luar 3 meter menggunakan Flexible Pavement. Paket Parbarakan-Tebing Tinggi ini, nantinya terdapat sebuah Juction yang berada di Parbarakan, serta Interchange yang berada di Lubuk Pakam, Perbaungan, Teluk Mengkudu dan Sei Rampah serta melintasi 2 buah sungai, juga terdapat 2 rest area atau tempat istirahat.
Rencananya jalan tol ini akan menggunakan system operasi tertutup, dengan barrier gate yang terdapat di Tanjung Morawa dan Tebing tinggi.
Dengan di mulainya pembangunan jalan tol tersebut, tentunya akan dapat menyerap tenaga kerja sekitar lingkungan, yang akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat meningkatan pengembang wilayah, lapangan kerja serta pendapatan ekonomi daerah.

Jalan lintas menuju Bandara Internasional Kualanamu. /Dok. SeMedan.com
Jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi ini rencananya akan beroperasi penuh tahun 2017, sehingga akan meningkatkan akses melintas menuju Bandara Internasional Kualanamu serta memperlancar arus kenderaan dari arah Medan yang akan menuju Tebing Tinggi dan sekitarnya.
“Informasi di artikel ini bisa berubah setiap saat di sesuaikan dengan informasi yang terbaru, seiring dengan penyelesaian Proyek Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi”
Komentar