Masjid Al-Musannif di Perumahan Mewah Cemara Asri Medan letaknya tidak jauh dari Taman Refleksi Kaki di Komplek Cemara Asri dan Maha Vihara Maitreya Kolam Bangau Taman Merpati. Meski ketiga tempat ini aslinya bukan tempat wisata akan tetapi oleh warga Kota Medan dijadikan alternatif piknik favorit bersama keluarga dan handai tolan.
Terasa istimewa sekali ketika berada di Masjid Al-Musannif karena dari sisi toilet saja seperti hotel berbintang lima, water closet (wc) duduk, wangi, dan kaca anti embun, bening dan jernih. Berkaca sekali rasanya tampan berkali-kali. Kemudian tempat thaharah (berwudhu) ditempatkan terpisah tidak bersatu dengan restroom toilet sehingga percikan najis air kencing tidak mengenai celana.
Dari tempat berwudhu menuju ruang utama shalat, panjang sekali lorongnya. Masjid Al-Musannif berhadapan langsung dengan Jalan Raya Cemara Asri sehingga truk gandengan yang umumnya membawa persediaan makanan satu-persatu dapat dikenali. Nampak jua deretan mobil Yayasan H. Anif yang diperbantukan untuk membersihkan masjid-masjid di seluruh Kota Medan.
Kendati demikian, semewah-mewahnya sebuah masjid tetaplah untuk sujud. Masjid secara harfiah berarti tempat sujud. Sujud dalam pandangan Islam adalah puncak tertinggi kedekatan antara seorang hamba dengan Pencipta.
Oleh karena itu, sebagus apa pun bentuk dan arsitektur sebuah masjid pada akhirnya untuk tempat bersujud membungkuk dengan menempelkan telapak tangan di lantai dan meletakkan dahi ke lantai dan bertelekan (menumpukkan siku dengan kedua belah tangan). Manusia hina, Allah Maha Mulia.
Perbedaan masjid dengan rumah ibadah agama lain adalah di tempat ruang utama shalat tidak ada meja atau kursi, sehingga jamaah memenuhi shaf (barisan) yang ada dalam ruang shalat. Bagian dalam masjid terdapat kaligrafi ayat Al-Qur’an. Ruang shalat mengarah ke kiblat Kakbah di Mekah.
Sudah ada teknologi GPS tidak perlu lagi khawatir salah arah. Kemudian di masjid terdapat mihrab dan mimbar. Mihrab tempat imam memimpin shalat dan mimbar tempat khatib khotbah.
Timbul pertanyaan apakah orang non-Muslim diperbolehkan masuk masjid? Sebagian pendapat mengatakan, boleh masuk ke masjid dan ruang shalat asalkan tidak makan atau minum. Pendapat lain mengatakan, non Muslim tidak boleh masuk masjid karena dikhawatirkan belum bersuci masih bernajis. Wallahu A’alam.
Saat ini, Masjid Al-Musannif sudah menjadi ikon wisata baru di Kota Medan. Oleh karena itu, ada baiknya membawa keluarga sesekali shalat di Masjid Al-Musannif. Sayang sekali jika hanya ke Maha Vihara Maitreya tetapi enggan datang ke Rumah Tuhan sendiri.
Selain itu, meski tidak ada himbauan. Siapa pun yang masuk ke pelataran masjid, baik laki-laki maupun perempuan harus berpakaian sopan dan bertutur santun.
Kalau hari libur ramai sekali orang berkunjung ke Masjid Al-Musannif. Sebagian karena ingin beribadah, sebagian lagi karena ingin berfoto selfie lalu mengunggah ke media sosial. Kita tidak boleh menghakimi perbuatan tersebut.
Sebab, siapa tau suatu hari nanti kita pun akan seperti itu. Wajar saja pengunjung merasa gembira dan senang melihat bangunan masjid yang seluruhnya berbalut warna hijau, warna peneduh iman, penuang kedamaian.
Komentar