Saat jabat tangan pertama kali dengan H. Achmad Cholili di RM 100 Indrapura tidak nampak sedikitpun beliau seorang pengusaha yang umumnya digambarkan berpenampilan rapi, berdasi, bersepatu. Meski sederhana tetapi kesan impresif terhadap H. Achmad Cholili adalah orang berilmu sudah terasa sejak di awal pertemuan. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu kehidupan, hasil tempaan segunung pengalaman dan latihan untuk menerima berbagai situasi dan kondisi. Berpikir yang baik dan positif adalah kunci hidup yang benar.
RM 100 berada di Indrapura jalan lintas Medan-Kisaran KM 100, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara. Sumatera Utara (Baca Selanjutnya: Kopi TM 100 Indrapura). RM 100 adalah restoran seafood dengan menu istimewa khas RM 100 menu gulai asam Batu Bara yang terbuat dari olahan ikan patin dan ikan kakap.
H. Achmad Cholili barangkali bukan tipe orang yang senang membicarakan apa yang ia punya. Terlebih-lebih menyombongkan diri terhadap apa yang ia miliki. Ia kepada SeMedan.com lebih banyak berbicara tentang fondasi dari filosofi kehidupan, financial, sudut pandang orang kaya dan orang miskin, dan terpenting beberapa kali H. Achmad Cholili mengingatkan untuk mengubah konsep pemikiran.
Ibarat pepatah kuno, pikir itu pelita hati. Pikiran adalah lampu yang menerangi jalannya hati. Nasib bisa kita ubah, tetapi takdir tidak. Dan jalan hidup bukan urusan kita. Itu urusan yang Mahakuasa.
Di sela-sela pembicaraan dan suasana nyaman (adem batin) di RM 100, kami juga menikmati citarasa sajian menu istimewa khas RM 100 menu gulai asam Batu Bara yang terbuat dari bahan olahan ikan patin dan ikan kakap.
Menu ini pernah juga dicoba langsung oleh pakar kuliner Indonesia Bondan Winarno. Tak terhitung berapa banyak artis Jakarta dan orang penting yang mampir di restoran seafood RM 100. RM 100 secara langsung menjadi ikon baru di Kota Indrapura Batubara, Sumatera Utara.
Adapun manajemen yang diterapkan oleh H. Achmad Cholili adalah blue ocean marketing. Tidak bersaing tetapi berkompetisi untuk saling melengkapi satu sama lain. Owner belajar kepada karyawan dan karyawan harus loyal kepada perusahaan. Di RM 100 orang bukan sekadar makan, tetapi juga makan-makan, menjamu tamu, syukuran, dan lain sebagainya.
Tersedia sarana representatif seperti musholla, toilet bersih wangi dan wifi gratis. Di RM 100 tidak dikutip uang parkir dan parkir tidak diatur bukan berarti sembarangan boleh parkir. Tetapi, orang yang sudah lapar tidak terlalu suka diatur, pikirannya sudah ingin makan dan beristirahat.
Dari sisi perjalanan hidup. Siapa yang mengira bahwa H. Achmad Cholili dulunya juga hidup susah dan berjualan di kedai biasa. Pernah juga H. Achmad Cholili mengalami masa sulit semasa SMP harus menunda sekolah dua tahun lantaran tidak ada biaya, bahkan tidak punya sepatu untuk bersekolah.
Tetapi, ia terus sabar dan ulet serta menerapkan pola hidup disiplin hidup dengan benar dan berdoa serta sungguh-sungguh bahwa kita ingin mengubah nasib dan bertanggung jawab penuh untuk menyejahterakan keluarga.
Tidak terasa waktu bergulir cepat sekali. Berbicara dengan H. Achmad Cholili seperti membaca sebuah sintesa dari seorang master dan guru-guru trainer dan motivator. Barangkali inilah yang dimaksud, “Lebih baik sehari berbicara dengan sang guru daripada seribu tahun membaca buku.”
Akhir kata, SeMedan.com mengucapkan terima kasih banyak sudah disambut dan dijamu dengan baik oleh Bapak H. Achmad Cholili.
Baca juga:
Rumah Makan 100 Restoran Seafood Indrapura, Kelezatan Tak Terlupakan
Mariana Inn Hotel & Cafe
Komentar