Kebun Binatang Medan dulunya berada di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun. Kemudian dipindahkan ke Simalingkar B, tepatnya di Jalan Pintu Air IV dan diresmikan oleh Walikota Medan, Abdillah, pada Hari Kamis, 14 April 2015.
Akses jalan menuju Kebun Binatang Medan sangat mudah. Kita bisa lewat dari mana saja, dari Jalan Luku kemudian terus sampai bertemu Jalan Pintu Air IV atau dari flyover Djamin Ginting arah ke Simalingkar juga bisa.
Baca juga:
T-Garden Outbound and Ranch, Keindahan Pulau Bali Ada di Tanah Deli
Tidak jauh dari pajak Simalingkar ada pangkalan motor (minibus Sinabung) Berastagi. Dari sini belok kiri arah ke pajak (pasar tradisional) ada papan penanda “Medan Zoo.” Ikuti saja jalan tersebut, dan jangan terkejut antara plang penanda Medan Zoo dengan lokasi Kebun Binatang Medan masih jauh sekali.
Kita akan melalui jalan yang berkelok dan hawa sejuk karena kanan-kiri jalan masih banyak pokok bambu. Dari arah sebelah kiri setelah jalan mendaki dan melewati titi (jembatan kecil) ada sekolah Al-Azhar. Dari sini masih terus lagi sampai bertemu dengan gerbang selamat datang di Kebun Binatang Medan.
Sesampainya di Kebun Binatang Medan, jangan cepat-cepat beli tiket. Perhatikan terlebih dahulu keadaan sekitar. Di halaman Kebun Binatang Medan pengunjung dapat menjumpai pedagang Jambu Taiwan. Sedangkan di lokasi parkir dijaga sejumlah pemuda tanpa seragam. Mintalah karcis/tiket parkir dan catatlah terlebih dahulu nomor plat kendaraan baru kemudian masuk ke lokasi.
Baca juga: Jambu Taiwan, Buah Tangan Khas Kota Medan
Harga tiket masuk Kebun Binatang Medan sekitar 13.000/orang sudah termasuk asuransi. Begitu masuk ke dalam, pengunjung dapat melihat peta dan foto koleksi hewan-hewan yang ada di kebun binatang. Dan berdasarkan peta, luas Kebun Binatang Medan 30 hektar. Anda bisa bayangkan seluas apa itu? Hektar adalah satuan ukuran luas 10.000 m2 atau 100 are.
Di dalam kebun binatang, pengunjung bisa memilih ingin berjalan kaki atau naik kuda keliling kebun binatang.
Lihat Video Kebun Bintang Medan:
Kebun Binatang medan
Meski jalan-jalan Kebun Binatang Medan sangat mengasyikkan tetapi ada terbersit rasa miris melihat keadaan hewan-hewan tersebut. Sejumlah hewan kondisinya memprihatinkan. Sebagian tidak terawat dengan baik dan tidak menarik untuk dilihat. Hewan-hewan seperti dalam kondisi “sakit.”
Di antara koleksi Kebun Binatang Medan selain permainan outbond yang disediakan pengelola, barangkali yang menarik dikunjungi oleh orang dewasa dan anak-anak adalah kandang rusa, beruang, dan Harimau Sumatera. Di sini kandangnya lebih bersih. Di kandang rusa anak-anak dapat berinteraksi dan memberi makan rusa dengan seikat daun ubi seharga Rp. 1000.
Sedangkan kandang khusus unggas, kondisinya sangat memprihatikan. Burung merak bulu-bulunya rusak, elang laut kakinya bengkak. Burung-burung yang harusnya dibuat kandang lebih luas dan lebih tinggi, malah kandangnya kecil sekali, tidak cocok dengan sifat burung yang suka terbang.
Pendek kata, pengunjung bukannya terhibur tetapi malah merasa iba dan kasihan. Seorang anak sampai menyeletuk, “Pak ini kebun binatang, mana binatangnya?” Memang kalau diperhatikan sekilas tidak ada hewannya. Karena, kandangnya sudah berkarat dan berwarna coklat kusam sepilas mirip dengan warna kulit hewan.
Mengenai keprihatinan terhadap kondisi Kebun Binatang Medan sudah pernah ditulis oleh sejumlah harian surat kabar terbitan Medan dan Harian Kompas dengan judul:
• “Unggas Kebun Binatang Medan Belum Diperiksa“, KOMPAS, 22 September 2005
• “KB Medan Gersang“, KOMPAS, 30 Agustus 2005
• “Kebun Binatang Medan Mirip Tempat “Penyiksaan“ Satwa“, KOMPAS, 18 April 2005
• “Lokasi Kebun Binatang Pindah, Pengunjung Anjlok“, KOMPAS, 7 November 2005
Harapan warga Medan, semoga ke depannya Pemerintah Kota Medan lebih baik lagi dalam mengelola Kebun Binatang Medan.
Baca juga: Taman Hewan Siantar, Siantar Zoo
Komentar